MENGENAL KOPI EKSELSA     Edit





Kopi ekselsa termasuk satu kelompok dengan Kopi liberika (Coffea liberica Bull ex Hiern).  Kopi  ekselsa  dikenal  juga  dengan  nama  latin C.  Liberica  var.  Dewevrei. Morfologi  keduanya  sangat  mirip.  Pembedanya  ada  di  pucuk  daunnya.  Jika  pucuk daun Kopi liberika berwarna hijau, maka pucuk daun Kopi ekselsa berwarna kemerahmerahan.  Kopi  jenis  ini  didatangkan  dari  negara  Liberia  pada  tahun  1875  oleh Belanda. Saat itu kopi golongan Liberika ini dinilai tahan penyakit karat daun (Hemilea vastatrix)  yang  banyak  menyerang  Kopi  arabika.  Kopi  ekselsa  tumbuh  dan berkembang  baik  di  tanah  dengan  keasaman  tinggi.  Salah  satunya  di  Kawasan Pegunungan  Anjasmoro  Kecamatan  Wonosalam  Kabupaten  Jombang  Jawa  Timur, yang memiliki jenis tanah latosol dan PH asam.


                   

Setelah  masuknya  kopi  jenis  robusta  yang  lebih  tahan  penyakit.  Maka  kopi ekselsa  dan  liberika  banyak  ditebang  atau  digunakan  sebagai  batang  bawah. atau digunakan sebagai pagar pembatas kebun dan pemecah angin / wind breaking. Jika dilihat dari keberadaan, hampir di semua kebun kopi terdapat kopi ekselsa. Namun kita tidak bisa mengamati fisiknya secara langsung. Apalagi memanen hasilnya. Karena pohon ekselsa akan dipangkas untuk dijadikan batang bawah. Biasanya disambung pucuk dengan kopi robusta. Kopi ekselsa memiliki batang yang kokoh. Dan perakarannya cukup banyak. sehingga cocok untuk digunakan sebagai batang bawah

Jika anda penikmat kopi ataupun bukan. Mungkin akan bertanya jika mendengar " Kopi EKSELSA". Begitu juga dengan kajian dan studi ilmiah. Tidak banyak buku dan pelaku yang tertarik melakukan kajian spesifik tentang kopi jenis ini. Hal  ini  berdampak  pula  bagi  perkembangan  pasar  dan  popularitas  kopi  ekselsa. 
Wilayah kecamatan  Wonosalam Kabupaten Jombang, memiliki sebaran populasi kopi ekselsa terluas di Indonesia. Terlebih diusahakan sebagai tanaman utama di kebun kopi petani di wilayah Wonosalam. Kecamatan  Wonosalam  sebagai  penghasil  komoditas  kopi  utama  di Kabupaten Jombang memiliki 7 desa utama yakni D. Panglungan, D. Carangwulung, D. Wonosalam, D. Jarak, D. Sambirejo, D. Wonomerto Dan D. Galengdowo. Berada di ketinggian 400-800 mdpl, kawasan Pegunungan Anjasmoro, kecamatan Wonosalam memiliki  iklim  sedang  Dan  sejuk.  

Perkebunan  Kopi  ekselsa  ini  awalnya  adalah perkebunan  Kopi  milik  pemerintah  Kolonial  Belanda.  Yang  kemudian  dimiliki  oleh rakyat  yang  dibudidayakan di  lahan  perpajakan  dan  lahan  perhutani  (LMDH).  Kopi ekselsa  ditanam  dibawah  pohon  naungan  yang  beranekaragam  mulai  dari  pohon buah-buahan seperti durian, Pete, jengkol, nangka ; Naungan perdu seperti lamtoro, kaliandra, glisirida; Naungan tanaman keras seperti pinus dan sengon.

           Sebagai petani dan pelaku usaha lokal, masyarakat pribumi. Kami mengupayakan sebuah usaha berbasis pertanian / agribisnis berbasis penelitian dan pengembangan Kopi Ekselsa Wonosalam dengan nama usaha kami “De Luffy Artisan Coffee Roastery”, spesialist Ekselsa Wonosalam. Melalui proses budidaya dan pasca panen yang baik dan benar, sejatinya kopi ekselsa memiliki  keistimewaan  yang  tidak  dimiliki  kopi  robusta  dan  Arabika.  Karena karakteristik yang berbeda ini kopi ekselsa berpotensi menjadi kopi khas (specialty). Dan anda bisa menikmatinya dari produk-produk kopi ekselsa yang kami teliti dan kembangkan.

Selamat pagi semesta....




Order mudah! via WhatsApp.

Instant Checkout dengan Contact Form WhatsApp.

Online 1x24 Jam!

Apapun pesananmu, CS (Customer Service) kami akan dengan senang hati untuk melayani.. :)

Kualitas Terbaik!

Kami memastikan, produk yang kami kirim sesuai dengan Ekspektasi pembeli.
1 Butuh bantuan?

×


×

MENGENAL KOPI EKSELSA


*Sub-Total :
*%20

* Belum termasuk Ongkos kirim


Kirim