ARABIKA ANJASMORO     Edit



                  Di Wonosalam juga ada kopi Arabikanya loo.... Meski tak banyak orang yang tahu bahwa di Gunung anjasmoro sendiri yang memiliki ketinggian 2.200 mdpl, kopi arabika jugabisa tumbuh dan berkembang dengan baik meski populasinya masih sedikit. Kopi Arabika (Coffea arabica) merupakan kopi dengan harga tertinggi di pasaran. Dalam perdagangan kopi internasional, kopi arabika memiliki harga dasar yang ditentukan setiap hari dalam kurs dollar. Kopi ini memang sangat digemari oleh pangsa pasar luar negeri.

               Kopi arabika memiliki tipe tanaman yang dapat menyerbuk sendiri (self pollinasi). Lihat saja bentuk bunganya yang kebanyakan tunggal. Dan tidak bergerombol dalam jumlah besar seperti kopi jenis lain. Benang sari dan putik terdapat dalam satu bunga. Jadi penyerbukan dapat terjadi dengan sendirinya. Kebanyakan kebun arabika ditanam dengan pola monokulture. Biasanya ada 1-2 jenis varietas saja yang dikembangkan. Misalnya Lini S, Gayo, Andungsari dan sebagainya.



                   Kebun arabika minimal terletak pada ketinggian 1.000 mdpl. Hal ini menjadi syarat mutlak, agar tanaman kopi arabika bisa tumbuh dengan baik. Lokasi kebun yang berada pada ketinggian ini harus ditempuh dalam perjalanan yang cukup jauh. Karena lokasinya cukup jauh dari rumah warga. Jika bersepeda motor minimal 15 menit hingga 1 jam. Jalannya juga lumayan sulit. Karena lokasinya jah masuk ke kawasan pegunungan. Biasanya petani kopi arabika merupakan pesanggem. atau petani penggarap di lahan LMDH atau Tahura. 

                    Meski kemiringan lahan yang dipersyaratkan untuk kondisi ideal tanaman kopi adalah 45 derajat. Namun, kebanyakan lahan petani kopi arabika di lereng anjasmoro, jauh dari kondisi ideal. Tanaman kopi lebih banyak ditanam dilokasi dengan kemiringan yang curam. Mengingat lahan tersebut adalah lahan konservasi. Maka petani hanya boleh menanam dan merawat tanaman pokok / pohon hutan. Serta dilarang mengolah tanah secara berlebihan. Tentunya kondisi ini cukup sulit bagi petani utnuk melakukan perawatan yang optimal. Penyakit utama yang menyerang kopi arabika adalah karat daun. Hal ini disebabkan oleh cendawan / jamur yang hidup menempel pada daun dan merusak klorofil. Hal ini masih banyak terjadi di Petani arabika anjasmoro. biasanya karena kurangnya naungan dan iklim yang terlalu lembab.



                   Tahun ini, kopi arabika kami mulai panen. Ini adalah musim kedua kami mulai mengelola kopi arabika.  Proses yang digunakan adalah washed process dry fermentarion. Dengan rumah pengering / dome kecil yang diusahakan oleh prosesor. Kami mengelola hasil panen tahun ini lebih baik daripada musim lalu. Dry huller dilakukan utnuk menghasilkan biji kopi arabika. Dengan proses sortasi yang bagus, akirnya biji kopi arabika anjasmoro untuk musim panen 2019 yang dimulai bulan mei lalu.Bisa anda dapatkan dengan menghubungi kami. Selamat menikmati kopi arabika anjasmoro. Tetap beli produk lokal petani untuk mendukung mereka agar tetap "bangga menjadi petani"







Order mudah! via WhatsApp.

Instant Checkout dengan Contact Form WhatsApp.

Online 1x24 Jam!

Apapun pesananmu, CS (Customer Service) kami akan dengan senang hati untuk melayani.. :)

Kualitas Terbaik!

Kami memastikan, produk yang kami kirim sesuai dengan Ekspektasi pembeli.
1 Butuh bantuan?

×


×

ARABIKA ANJASMORO


*Sub-Total :
*%20

* Belum termasuk Ongkos kirim


Kirim